WELCOME

..Prince leonardo arch 11th..

Minggu, 24 Oktober 2010

Jalan Patimura Pontianak,Pusat Kuliner dan Oleh-oleh Khas Pontianak

KE Pontianak, Kalimantan Barat, tidak afdol kalau tidak mampir ke Jalan Pattimura. Jalan ini pusat berbagai macam oleh-oleh khas Pontianak. Mulai makanan ringan, kerajinan tangan hingga kuliner khas Pontianak tersedia. Di jalan ini juga banyak mobil registrasi Malaysia lalu-lalang.
Aktivitas Jalan Pattimura termasuk paling sibuk di kota Pontianak. Semua wisatawan yang berkunjung ke Kalimantan Barat pasti menyambangi jalan ini. Jangan heran jika mobilitas kendaraan bermotor di tempat ini cukup tinggi, bahkan untuk cari parkir saja sulit.
Di tempat ini juga dengan mudah Anda menemukan wisatawan lokal dari luar pulau Kalimantan. Urban Style bertemu dengan wisatawan asal Kucing, Malaysia, yang tengah sibuk belanja cenderatama khas Pontianak. 
Di jalan ini, banyak terlihat kendaraan baik pribadi maupun bus umum dengan registrasi Malaysia. Maklum provinsi Kalimantan Barat berbatasan dengan Malaysia.
“Di sini memang banyak mobil beregistrasi Malaysia. Bahkan ada bus trayek Pontianak-Kucing, Malaysia. Harga karcis 300 ribu rupiah,” ucap Alex, warga yang tinggal di sekitar jalan Pattimura.
Banyak juga orang Malaysia yang membeli kebutuhan pokok di Pontianak. Tidak hanya wisatawan asal Malaysia, di jalan ini juga banyak dijual aneka produk makanan asal negeri Jiran.
“Barang asal Malaysia umumnya dikirim dari Kucing, lewat darat,” ucap Sonny, penjual makanan khas Pontianak.
Letak jalan  Pattimura strategis, di pusat kota dan dekat Bandara Supadio, Pontianak. Kelebihan lainnya, dekat dengan tempat wisata kuliner lainnya di Pontianak;  jalan Gajah Mada dan Diponegoro. Memasuki jalan ini Anda akan disambut aneka ruko yang berdiri gagah di sisi-sisi jalan.
Di sisi kanan jalan berdiri ruko yang menyediakan oleh-oleh khas Pontianak; ada suvenir, makanan ringan dan kaos bergambar sungai Kapuas atau tugu Khatulistiwa.
Untuk toko makanan,  barang yang dijajakan hampir sama; aneka olahan lidah buaya atau aloe verra.  Aloe verra  tidak hanya diolah menjadi minuman segar, tapi juga dioleh menjadi dodol, manisan dan  jeli. Ada juga aneka makanan ringan khas Malaysia.
Hampir disetiap toko juga menjual lempok durian dan stik talas. Dari sekian banyak toko oleh-oleh Urban Style menyambangi toko Asia. Dibanding toko lain, toko ini lebih lengkap. “Lempok duriannya enak, saya beli banyak,” ucap Mira, asal Jakarta.
Di sebelah kanan dan kiri toko Asia berjejer toko yang menjual berbagai suvenir khas Pontianak. Aneka gelang dari batu tersedia di toko ini. Mulai dari harga 5000 ribu hingga jutaan rupiah. Di toko suvenir ini juga tersedia aneka koas bergambar sungai Kapuas atau tugu Khatulistiwa. Jika Anda ingin memiliki tugu Khatulistiwa dalam bentuk lain, beli saja miniaturnya. Harganya mulai dari 100 ribu hingga jutaan rupiah.
Lelah keliling mencari oleh-oleh di jalan Pattimura, saatnya berwisata kuliner. Tidak perlu ke jalan Gajah Mada, di jalan Pattimura juga banyak makanan enak. Dari toko oleh-oleh, tinggal menyeberang saja. Aneka makanan lezat berjejer. Mulai pedagang kaki lima hingga restoran tersedia.
Salah satunya Rumah Makan Suib yang menjajakan ayam goreng kampung. Tempat ini tidak pernah sepi pengunjung, bahkan setiap weekend pembeli harus antre. Ayam goreng bumbunya kuat sekali, bahkan meresap hingga serat ayam.
“Hampir seminggu dua kali kami makan di sini,” ucap Haris yang datang bersama keluarga.
Masih di ruko yang sama, ada bakso Ikan Ahin. Pembeli bakso ikan ini sama banyaknya dengan Rumah Makan Suib. Aneka bakso ikan tersedia di sini. Bakso udang juga ada. Uniknya Bakso Ikan Ahin ini disajikan dengan paria (seperti siomay). Hal lain yang cukup unik, bakso ini disantap dengan nasi.
Awalnya Urban Style tidak terbiasa, tapi setelah dua suap malah jadi ketagihan. Bakso sotong yang terbuat dari cumi, memberi pengamalan tersendiri dalam menikmati bakso. Perpaduan bakso ikan dengan kuah seafood makin memperkaya citarasa bakso. Harga per prosinya 15000 rupiah.
Tak jauh dari Bakso Ikan Ahin, tepatnya di jalan Pattimura no 63 ada Kwetiaw Sapi Apollo. Rasanya kwetiawnya tidak kenyal dan tidak lengket seperti kwetiaw umumnya. Racikan bumbu makin menyempurnakan citarasa kwetiaw yang terkenal di Pontianak ini. Isi kwetiaw; babat, kikil, daging sapi dan bakso gepeng. Lebih lezat disantap saat panas. 
Di jalan ini juga ada toko roti Kaisar yang sudah melegenda. Di seberang toko roti berdiri resto 345. Jika ingin membeli kebutuhan sehari-hari bisa belanja di supermarket Kaisar.
Di jalan ini juga  ada pedagang nasi kuning dan bubur nasi yang topingnya ikan tering yang menjadi ciri khas kota Pontianak. Jika rindu dengan mie Jakarta, bisa mencicipi Mie Java. Di jalan ini juga ada merek sepatu produksi Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar