WELCOME

..Prince leonardo arch 11th..

Rabu, 27 Oktober 2010

HARI JADI KOTA PONTIANAK; libatkan semua elemen masyarakat dan hidupkan nilai seni dan budaya




Sebentar lagi momentum hari jadi kota Pontianak akan dihelat, walau bisa dibilang adem ayem alias biasa-biasa saja pemerintah kabarnya telah mempersiapkan program demi program yang dilakukan untuk mendukung kegiatan. Namun tahun ini perhelatan akbar yang semestinya di kemas secara maksimal kurang mendapat sorotan masyarakat dikarenakan  promosi bahkan keterlibatan masyarakat dirasakan kurang. Semestinya semua elemen masyarakat benar-benar dilibatkan, tidak hanya kalangan tertentu.

Sebagai contoh di jogja perhelatan ulang tahun kota tersebut benar-benar dirasakan oleh semua kalangan, sebagai icon jogja becak pun di kemas sedimikian rupa. Setiap tukang becak diberikan baju yg khusus dibuat dari sponsor-sponsor, mungkin akan jadi lebih menarik jika kita duplikasi ide tersebut dengan memberikan tukang sampan, tukang parkir ( yang resmi dan tercatat di dishub ) menggunakan pakaian yg didesign khusus bagi mereka dalam rangka hari jadi kota Pontianak. Tentunya ini akan menarik perhatian bagi orang lokal dan orang luar dari kota Pontianak.
Elemen masyarakat dan perangkat pemerintahan dari tingkat terkecil RT semestinya dilibatkan dengan gerakan Pontianak bersih, masyarakat dihimbau untuk membersihkan lingkungannya serta diberikan reward and punishment agar masyarakat terpicu akan sisi social serta menaikkan gaung Harjad Kota Pontianak. setelah bersih agar semakin  meriah setiap gang memasang umbul-umbul dan memeriahkan Harjad dengan semangat kebersamaan.

Selain itu juga pemerintah ada baiknya memiliki program yang sifatnya memelihara kebudayaan serta sejarah, misalnya dengan membuat arahan kepada semua pemilik usaha seperti hotel, restoran, perkantoran memasang ucapan selamat hari jadi dengan pantun yang tidak perlu diseragamkan, biarkan saja pemilik usaha atau perkantoran tersebut membuat pantun dengan imaginasi mereka, setiap masyarakat pasti akan melihat dan membaca, budaya pantun pun akan kembali memasyarakat secara perlahan. tentu hal ini akan menarik, setiap orang akan berhenti membaca, pemenangnya mendapatkan penghargaan. Asalkan program ini dilaksanakan secara berlanjut maka kebudayaan akan terpelihara.
Selain pantun, pelaku usaha yang memiliki akses langsung ke masyarakat seperti mall, hotel dan restoran dihimbau untuk memperdengarkan lagu khas melayu ( lagu Pontianak ) baik itu lagu ataupun instrumennya, nah lagu-lagu itu bisa didapatkan dari hasil kompetisi atau lomba lagu khas melayu yang mungkin bisa lombakan sebagai rangkaian Harjad Kota Pontianak.

Intinya pemerintah mesti memiliki visi dan program yang jelas dan memasyarakat. Mensikapi program great sale, saya mendukung asalkan target pasar yg diraih tidak hanya kepada masyarakat kalangan atas saja namun semua kalangan. Inilah beberapa ide yang mungkin bisa kita kembangkan dan dipersiapkan nanti di Harjad ke 240, tentu ide-ide gila yang lain pun mungkin ada didalam benak semua masyarakat, dengan program yang terarah serta tidak dadakan maka hasil maksimal akan bisa kita raih, sebab perencanaan telah di buat, pendanaan pun tentu akan lebih memadai. semoga Pontianak semakin kondusif serta dapat menjadi destinasi bagi wisatawan domestic maupun mancanegara. Jangan takut berinovasi dan memberikan yang lebih buat Kota Pontianak, terutama kaum pemuda, karena masa depan Kota Pontianak ini berada ditangan anda nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar